Sastra Bandingan: Menjelajahi Dunia Sastra Antarbudaya |
Rakyat Resah. Sastra bandingan adalah sebuah bidang ilmu yang mempelajari karya sastra dari berbagai budaya dan bahasa. Berbeda dengan kritik sastra yang fokus pada satu karya, sastra bandingan membandingkan dua atau lebih karya sastra untuk menemukan persamaan dan perbedaan di antara keduanya.
Sejarah Sastra Bandingan
Sastra bandingan muncul pada abad ke-19 di Eropa. Awalnya, fokusnya adalah membandingkan karya sastra dari negara-negara Eropa. Namun, seiring berjalannya waktu, cakupan sastra bandingan meluas hingga mencakup karya sastra dari seluruh dunia.Metode Sastra Bandingan
Ada berbagai metode yang digunakan dalam sastra bandingan. Beberapa metode yang umum digunakan antara lain:- Metode historis: Metode ini menelusuri sejarah karya sastra dan pengaruhnya terhadap karya sastra lainnya.
- Metode komparatif: Metode ini membandingkan dua atau lebih karya sastra untuk menemukan persamaan dan perbedaan di antara keduanya.
- Metode intertekstual: Metode ini meneliti hubungan antar teks, termasuk pengaruh, adaptasi, dan parodi.
Manfaat Sastra Bandingan
Sastra bandingan memiliki banyak manfaat, di antaranya:- Memperluas wawasan tentang sastra: Sastra bandingan membantu kita memahami karya sastra dari berbagai budaya dan bahasa.
- Menemukan persamaan dan perbedaan antarbudaya: Sastra bandingan membantu kita melihat bagaimana budaya yang berbeda memengaruhi karya sastra.
- Mengembangkan kemampuan berpikir kritis: Sastra bandingan mendorong kita untuk berpikir kritis tentang karya sastra dan membandingkannya dengan karya sastra lainnya.
Contoh Sastra Bandingan
Berikut ini beberapa contoh karya sastra yang telah dikaji dengan menggunakan pendekatan sastra bandingan:- Novel "Salah Asuhan" karya Abdoel Moeis dengan novel "Layla Majnun": Kedua novel ini mengkaji tema cinta dan konflik budaya.
- Novel "Bidadari-Bidadari Surga" karya Ayu Utami dengan novel "Mencari Perempuan Yang Hilang" karya Nh. Dini: Kedua novel ini mengkaji tema perempuan dan budaya.
- Kitab "Bustanus Salatin" karya Nuruddin Ar-Raniri dengan kitab "Tajus Salatin" karya Bukhori Al-Jauhari: Kedua kitab ini mengkaji tema sejarah dan politik.